Definisi
Gigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan besar diatas normal yang disebabkan oleh sekresi Growth Hormone (GH) berlebihan dan terjadi sebelum dewasa atau sebelum proses penutupan epifisis.
Penyebab :
- Lesi pituitari ekstrapiramidal atau tumor lain yang menyebabkan sekresi hormon pertumbuhan manusia
(human growth hormone-hGh) yang berlebihan.
- Sekresi hGh yang berlebihan yang membuat seluruh bagian tubuh berubah sehingga menyebabkan
akromegali. Jika sekresi yang berlebihan ini terjadi sebelum masa pubertas, penderita mengalami
gigantisme.
- Kemungkinan juga ada pengaruh genetik (keturunan)
- Adenoma somatotropik
Tanda dan gejalanya meliputi :
- Keabnormalan skeletal dan tanda-tanda intoleransi glukosa seperti yang terlihat pada penderita
akromegali
- Pembesaran tumor pituitari (yang menyebabkan hilangnya hormon trofik lain, misal hormon
yang menstimulasi tiroid, hormon yang menstimulasi folikel dan kortikotropin).
Uji Diagnostik
- Kadar serum hGh yang diukur dengan radioimmunoassay biasanya naik
- Uji supresi glukosa tidak bisa menekan kadar hormon sampai dibawah jumlah normal yang dapat
diterima, yaitu 2 ng/ml
- Sinar X tengkorak, computed tromography (CT) Scan, arteriografi, dan magnetic resonance imaging
menentukan keberadaan dan perluasan lesi pituitari
- Sinar X tulang menunjukkan penebalan kranium (terutama tulang frontal, oksipital dan parietal) dan
penebalan tulang panjang, serta osteoartritis ditulang belakang.
Penanganan
- Hipofisektomi kranial atau transfenoidal atau terapi radiasi pituitari dilakukan untuk membuang
tumor yang mendasar
- Penggantian hormon tiroid dan gonadal dan kortison dilakukan sesudah pembedahan
- Bromocriptine (parlodel) dan octreotide (sandostatin) digunakan untuk menghambat hGh.
Source: http://clubbing.kapanlagi.com/showthread.php?t=107074
Gigantisme adalah kondisi seseorang yang kelebihan pertumbuhan, dengan tinggi dan besar diatas normal yang disebabkan oleh sekresi Growth Hormone (GH) berlebihan dan terjadi sebelum dewasa atau sebelum proses penutupan epifisis.
Penyebab :
- Lesi pituitari ekstrapiramidal atau tumor lain yang menyebabkan sekresi hormon pertumbuhan manusia
(human growth hormone-hGh) yang berlebihan.
Elisany Silva yang mengalami gigantisme
- Sekresi hGh yang berlebihan yang membuat seluruh bagian tubuh berubah sehingga menyebabkan
akromegali. Jika sekresi yang berlebihan ini terjadi sebelum masa pubertas, penderita mengalami
gigantisme.
- Kemungkinan juga ada pengaruh genetik (keturunan)
- Adenoma somatotropik
Tanda dan gejalanya meliputi :
- Keabnormalan skeletal dan tanda-tanda intoleransi glukosa seperti yang terlihat pada penderita
akromegali
- Pembesaran tumor pituitari (yang menyebabkan hilangnya hormon trofik lain, misal hormon
yang menstimulasi tiroid, hormon yang menstimulasi folikel dan kortikotropin).
Uji Diagnostik
- Kadar serum hGh yang diukur dengan radioimmunoassay biasanya naik
- Uji supresi glukosa tidak bisa menekan kadar hormon sampai dibawah jumlah normal yang dapat
diterima, yaitu 2 ng/ml
- Sinar X tengkorak, computed tromography (CT) Scan, arteriografi, dan magnetic resonance imaging
menentukan keberadaan dan perluasan lesi pituitari
- Sinar X tulang menunjukkan penebalan kranium (terutama tulang frontal, oksipital dan parietal) dan
penebalan tulang panjang, serta osteoartritis ditulang belakang.
Penanganan
- Hipofisektomi kranial atau transfenoidal atau terapi radiasi pituitari dilakukan untuk membuang
tumor yang mendasar
- Penggantian hormon tiroid dan gonadal dan kortison dilakukan sesudah pembedahan
- Bromocriptine (parlodel) dan octreotide (sandostatin) digunakan untuk menghambat hGh.
Source: http://clubbing.kapanlagi.com/showthread.php?t=107074
No comments:
Post a Comment