Umumnya untuk mendiagnosa suatu penyakit dilakukan dengan tes uji air seni atau dengan uji darah, tapi uji dengan hembusan napas belum pernah dilakukan. Padahal senyawa yang dikeluarkan dari hembusan napas bisa bertindak sebagai identifikasi/sisikjari penyakit bagi tiap individu, seperti yang ditunjukan situs PLOS ONE.
Menurut Renato Zenobi dari Swiss Federal Institute of Technology (ETH) di Zurich, dari hembusan napas yang dilihat adalah isi metabolisme napas yang cukup bervariasi intra individu dan sedikit variasi inter individu dan bisa dijadikan diagnostik yang dilakukan secara nyata dan berulang yang disebut breathprint.Hal ini harus menunjukan ada sinyal inti yang stabil dari waktu ke waktu, jika ada perubahan banyak selama beberapa hari atau setelah minum kopi atau merokok, maka hasilnya tidak valid.
Penelitian
Tim mengumpulkan 11 peserta, selama sembilan hari yang dibagi empat waktu tiap harinya yaitu 08:00-11:00, 11:00-1:00; 1:00-3:00 dan 3:00-6:00.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, peserta itu menahan diri dari makan dan minum, dan menyikat gigi minimal 30 menit sebelum pengukuran. Tiap napas peserta diukur dengan menggunakan spektrometer massa.
Menurut Renato Zenobi dari Swiss Federal Institute of Technology (ETH) di Zurich, dari hembusan napas yang dilihat adalah isi metabolisme napas yang cukup bervariasi intra individu dan sedikit variasi inter individu dan bisa dijadikan diagnostik yang dilakukan secara nyata dan berulang yang disebut breathprint.Hal ini harus menunjukan ada sinyal inti yang stabil dari waktu ke waktu, jika ada perubahan banyak selama beberapa hari atau setelah minum kopi atau merokok, maka hasilnya tidak valid.
Penelitian
Tim mengumpulkan 11 peserta, selama sembilan hari yang dibagi empat waktu tiap harinya yaitu 08:00-11:00, 11:00-1:00; 1:00-3:00 dan 3:00-6:00.
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, peserta itu menahan diri dari makan dan minum, dan menyikat gigi minimal 30 menit sebelum pengukuran. Tiap napas peserta diukur dengan menggunakan spektrometer massa.
Kesimpulan
Berdasarkan selama waktu penelitian disimpulkan:
variabilitas intra dan inter subjek untuk beberapa senyawa yang terdeteksi dalam napas dapat bervariasi relatif luas. Meskipun ini variasi intra individu,menghasilkan inti stabil yang sangat spesifik untuk dapat diidentifikasi. Secara keseluruhan menunjukan bahwa analisis napas dapat berkontribusi, bersama-sama dengan teknik lain, menuju masa depan individual yang berorentasi kesehatan.
Dengan mengukur hembusan napas diharapkan dapat menuju tujuannya yaitu mendeteksi penyakit paru-paru seperti asma, sarkoidosis dan kanker.
No comments:
Post a Comment